Lamongan, Liputanbojonegoro.com –
Pasukan Gajah Mada Nusantara’ Kabupaten Lamongan menggelar deklarasi pemenangan pasangan BAGUS yakni Abdul Ghofur dan Firosya sebagai pasangan calon (Paslon) Bupati Lamongan nomer urut 1. Kegiatan konsolidasi tersebut dilaksanakan di Kafe D,Kota depan GOR Lamongan, Minggu malam (20/10/2024).
Deklarasi dan konsolidasi ini dihadiri paslon Bupati Ghofur-Firosya dan seluruh anggota ‘Pasukan Gajah Mada’ sebanyak 100 lebih anggota dari 27 kecamatan wilayah Kabupaten Lamongan.
Abdul Ghofur dalam sambutanya mengungkapkan rasa bangganya terhadap ‘Pasukan Gajah Mada’ yang demikian kuat. Bersatu dari berbagai elemen masyarakat, baik dari petani, nelayan, pedagang, LSM, media, tokoh agama dan lainnya, demi kemajuan serta kesejahteraan Lamongan yang ‘BAGUS’.
“Semoga silaturrohmi pada malam hari ini dengan Pasukan Gajah Mada yang ada di 27 kecamatan selalu mendapatkan barokah oleh Alloh SWT.” do’anya.
Ghofur menjelaskan serta meyakinkan bahwa pihaknya bersama ‘Pasukan Gajah Mada’ bisa merubah dan membangun Lamongan.
“Pasangan BAGUS tidak punya pasukan birokrasi, tapi pasangan BAGUS punya Pasukan Gajah Mada yang ada di Kabupaten Lamongan.” tegas calon bupati dengan semangat.
Ia menjelaskan, Kabupaten Lamongan tidak bisa dibangun sendiri dan dipikir sendiri, tetapi semua harus dilakukan bersama-sama, jika tidak, maka akibatnya seperti yang sekarang ini.
“Rakyat sudah menunggu, rakyat ingin punya jalan di Kabupaten Lamongan ini seperti jalan yang di kabupaten tetangga.” terangnya.
Ditegaskan, pasangan BAGUS ingin mengedepankan pembangunan infrastruktur dengan cepat dan tepat, dengan tanpa banyak janji, yang fokos pada kerja hasil bagus.
“Insya Alloh, saya pasangan Ghofur-Firosya, sebagai prioritas utama adalah pembangunan jalan yang ada di Kabupaten Lamongan. Pasangan BAGUS tidak ada kata menunda-nunda lagi.” katanya tegas.
Selanjutnya, Firosya pada giliran sambutanya mengatakan, disa’at kabupaten lain sudah memikirkan digitalisasi, Kabupaten Lamongan masih berkutat dengan permasalahan infrastruktur.
“Sudah diperhitungkan, bagaimana caranya dengan waktu tiga tahun proses pemerataan pembangunan infrastruktur khususnya jalan sudah merata sampai poros desa.” ungkap calon wakil bupati tersebut.