Pemerintahan

Pemkab Bojonegoro Sambut Kunker BRIN, Perkuat Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah

liputanbojonegoro637
×

Pemkab Bojonegoro Sambut Kunker BRIN, Perkuat Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah

Sebarkan artikel ini
73d68664 7caa 467c 9da2 Fdb414766e0a

BOJONEGORO, Liputanbojonegoro.com – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menerima kunjungan kerja Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Senin (2/12/2024) di Gedung Putih, Bojonegoro. Kunker ini dalam rangka penguatan eksosistem riset dan inovasi daerah serta mendukung hilirisasi produk yang dihasilkan oleh masyarakat.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bojonegoro Kusnandaka Tjatur beserta jajaran kepala OPD mengucapkan selamat datang pada Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN bersama tim. Ia menjelaskan, di Kabupaten Bojonegoro terdapat 91. 350 UMKM yang eksistensinya timbul tenggelam. Dan ini menjadi tugas bersama mendorong UMKM sebagai suatu usaha sustainable dan dibutuhkan oleh seluruh masyarakat sehingga bisa menjadi pengungkit ekonomi.

“Di UMKM kita, sudah ada beberapa pengusaha yang sudah eksportir. Dengan APBD sebesar Rp 8,2 triliun dan ini nomer 2 tertinggi di Jawa Timur, bagaimana keberlanjutan pasca migas, pengembangan SDM, dan UMKM. Dari BRIN, bisa membantu memetakan pengungkit yang ada di Bojonegoro. Masukan dari BRIN nantinya dapat mempertajam,” terangnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN Yopi beserta tim mengucapkan terima kasih atas penerimaan kunjungan ini. Salah satu tugas BRIN, kata dia, utamanya dari Bidang Riset dan Inovasi Daerah ialah mendampingi seluruh pemda untuk tata kelola yang lebih mantap.

“Indeks fiskal Kabupaten Bojonegoro dari data kami, sangat tinggi dan ini menarik. Kami mendampingi pemda sesuai kualifikasi dan kompetensi daerah. Bagaimana memperkuat kondisi yang ada lebih kuat lagi. Bagi kami, keyword Bojonegoro sudah menarik. Ada UMKM, migas dan jasa,” jelasnya.

Yopi melanjutkan, melihat berbagai riset inovasi daerah, serta melihat problem dan potensi perlu melalui data. Pihaknya siap mendampingi karena waktunya sangat tepat. Dengan adanya rencana pembangunan daerah, BRIN berusaha mendukung perencanaan yang sudah ada.

Tantangan ke depan, lanjut dia, perlu menyelesaikan peta jalan riset. Diantaranya terkait target UMKM ke depan, indeks UMKM dalam indeks makro yang belum ada, serta tantangan dalam rencana induk.

Nantinya perlu ada pemetaan problem UMKM. Semisal minimnya inovasi dan perlindungan invensi. Atau juga kaitan dengan subsidi keuangan bagi UMKM.

Yopi menambahkan, terkait inovasi bukan sesuatu yang sulit. Misalnya, jika punya produk makanan memiliki resep paten, atau ada alat yang beda dari lain, maka dilakukan pendataan. Pihaknya mengajak otonomi daerah dengan kekhasan daerah untuk mencapai indikatornya karena dengan ini lebih teratur dan fokus. Tujuannya agar sustainability terjaga terus-menerus dan berani berinovasi untuk bisa menyerap tenaga kerja lebih.

“Mari koordinasi langsung, jangan segan dengan BRIN. Hilirasi yang cepat dan memiliki impact yang kuat ke masyarakat. Riset inovasi harus dikaitkan ke ekonomi. Kami siap berkolaborasi,” ujarnya.

Dalam kunker ini, juga dilakukan diskusi dan kunjungan lapangan kepada masyarakat/UMKM yang telah berhasil diberdayakan.