BOJONEGORO – Di Kabupaten Bojonegoro, ketidakstabilan harga hasil tani menjadi tantangan serius bagi para petani. Sebagai respons, Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah meluncurkan langkah konkret yang bertujuan untuk menghubungkan petani lokal dengan pengepul (offtaker).
Dengan harga gabah kering panen (GKP) yang mengalami penurunan dari Rp 6.500 menjadi Rp 6.000 per kilogram, perlu adanya strategi yang efisien untuk menjamin keberlangsungan hasil pertanian.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemkab Bojonegoro menjalin kerja sama dengan PT ID Food dan PT Great Giant Foods (GGF). Kerja sama ini bertujuan menciptakan saluran distribusi yang lebih efisien dan memudahkan petani dalam proses penjualan hasil tani.
Terlebih GGF berkomitmen untuk menjaga kestabilan penjualan pascapanen, termasuk dalam proyek pengembangan perkebunan pisang Cavendish seluas 10 hektar.
Selain itu, Pemkab Bojonegoro juga akan menyelenggarakan program pasar murah untuk memastikan akses makanan pokok yang terjangkau bagi warga. Adanya pendampingan dan pelatihan bagi petani lokal menjadi fokus utama dalam program ini agar mereka dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan terdapat penguatan terhadap alur distribusi dan peningkatan kesejahteraan bagi petani Bojonegoro.