BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, dibawah kepemimpinan Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, sedang melakukan langkah-langkah penting untuk mengoptimalkan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi para petani. Sektor pertanian di Bojonegoro sangat vital, mencakup 35,26% dari angkatan kerja, dan usaha ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka Senin (03/03/2025).
Dalam beberapa tahun terakhir, petani di Bojonegoro menghadapi masalah serius terkait akses pupuk bersubsidi. Menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), kebutuhan pupuk bersubsidi pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 196.787 ton, sementara alokasi dari pemerintah pusat hanya sebesar 116.072 ton. Hal ini menyebabkan kekurangan yang merugikan produktivitas pertanian.
Menanggapi masalah tersebut, Pemkab Bojonegoro melakukan konsolidasi dengan PT Pupuk Indonesia dan ID Food pada 16 dan 18 Januari 2025. Bupati Wahono menegaskan pentingnya distribusi pupuk bersubsidi yang lebih stabil dan tepat sasaran.
PT Pupuk Indonesia juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan produksi pupuk organik, guna mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Kerja sama ini tidak hanya memperkuat penyediaan pupuk bersubsidi tetapi juga berupaya stabilisasi harga di tingkat petani. Pemerintah setempat siap untuk mengawasi semua mekanisme distribusi sehingga para petani dapat memperoleh pupuk bersubsidi tepat waktu dan dengan harga yang sesuai.
Upaya ini adalah bagian dari komitmen dalam mendukung produktivitas dan kesejahteraan petani di Bojonegoro.