Peristiwa

Strategi Penanganan Kekeringan di Bojonegoro: Program Peningkatan Kapasitas Kepala Desa

liputanbojonegoro637
×

Strategi Penanganan Kekeringan di Bojonegoro: Program Peningkatan Kapasitas Kepala Desa

Sebarkan artikel ini
Faf1acec eb54 4619 b93f 4b8e58e00e0e

BOJONEGORO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro telah memprediksi bahwa sebanyak 106 desa di wilayah ini akan terdampak kekeringan pada tahun 2025. Dari jumlah tersebut, 93 desa diperkirakan berpotensi mengalami kekeringan ekstrem.

Kondisi ini mendorong pemerintah daerah untuk bertindak cepat dalam mencari solusi dan penanganan yang tepat agar dampak kekeringan dapat diminimalisasi.

Untuk merespons potensi masalah tersebut, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, bersama Wakil Bupati Nurul Azizah, telah melakukan kunjungan studi ke Kabupaten Gunungkidul pada 17 Januari 2025.

Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari pengelolaan sumber daya air berbasis masyarakat serta teknologi pemanenan air hujan. Dengan mempelajari inovasi lokal yang diterapkan di daerah tersebut, diharapkan dapat muncul solusi yang relevan dengan kondisi Bojonegoro.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berencana menginisiasi program peningkatan kapasitas kepala desa untuk mengatasi dampak kekeringan. Program ini bertujuan agar para kepala desa lebih siap dalam merancang strategi penanganan berdasar praktik baik yang telah terbukti efektif.

Sebagai langkah awal, pada 3 Maret 2025, telah diselenggarakan sarasehan dan pembekalan untuk calon peserta program. Kegiatan ini melibatkan para kepala desa dari wilayah terdampak kekeringan, dan dijadwalkan berlangsung dalam tiga hari pembelajaran intensif.

Wakil Bupati Nurul Azizah mengungkapkan harapan akan munculnya inovasi dalam pengelolaan sumber daya air, serta keterlibatan aktif masyarakat dalam mencari solusi berkelanjutan.

“Mari kita ciptakan solusi inovatif demi Bojonegoro yang makmur,” ajaknya. Dengan adanya program ini, diharapkan kepala desa dapat merumuskan rencana aksi yang sesuai dengan kebutuhan lokal guna menghadapi ancaman kekeringan di masa mendatang.