JAKARTA – Pada awal Maret, Kabupaten Bojonegoro di Indonesia mengalami curah hujan lebat dengan intensitas tinggi. Fenomena ini menyebabkan hujan turun cukup lama, terutama pada hari Jum’at (07/03/2025).
Yang membuat volume air Waduk Pacal meningkat secara signifikan. Situasi ini memicu banjir bandang yang berdampak pada beberapa desa, seperti Sambongrejo, Senganten, Gondang, dan Pajeng di Kecamatan Gondang.
Kondisi alam yang sebagian besar terdiri dari hutan, serta adanya bendungan dan waduk, meningkatkan potensi terjadinya luapan air. Luapan tersebut mencapai ketinggian lutut orang dewasa, sehingga merendam infrastruktur penting, termasuk jembatan, fasilitas kesehatan, dan perumahan warga.
Banjir ini jelas menjadi masalah yang kerap dialami oleh masyarakat setempat saat curah hujan meningkat.
Menanggapi situasi ini, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono melakukan silaturahmi dengan Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro, pada hari kamis, (13/03/2025). Di jakarta
Dalam pertemuan tersebut, dibahas potensi geografis dan isu lingkungan di Bojonegoro. Bupati mengungkapkan pentingnya inovasi dalam pengelolaan hutan untuk mengurangi dampak banjir, termasuk pembangunan sudetan kali dan embung sebagai solusi penyimpanan air.
Harapannya, kerjasama dengan Perhutani dapat menjadi langkah strategis dalam penanganan banjir dan sekaligus menjaga ekosistem hutan yang vital untuk masyarakat Bojonegoro.
Menurut Bupati, reboisasi juga diperlukan untuk memulihkan fungsi hutan dan sumber daya air.