BOJONEGORO – Di Kabupaten Bojonegoro, hingga awal tahun 2025, tercatat sebanyak 603 lansia yang hidup sendiri tanpa keluarga yang mendampingi. Lansia ini tersebar di berbagai kecamatan dan mayoritas berada dalam kondisi ekonomi menengah ke bawah.
Seiring bertambahnya usia, para lansia mengalami penurunan kondisi fisik, mental, dan sosial yang membuat mereka semakin rentan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro telah merancang program pendampingan lansia sebatang kara. Program ini bertujuan untuk memberikan perlindungan dan perhatian khusus bagi lansia yang hidup sendiri.
Melalui program ini, para lansia akan didampingi oleh tenaga khusus yang telah dilatih untuk memastikan mereka memperoleh pendampingan yang layak serta dukungan sosial yang berkelanjutan.
Program pendampingan juga terintegrasi dengan Kusumo (Kunjungan Kasih untuk Masyarakat Bojonegoro), yang memperkuat koordinasi antar program dalam menjangkau kelompok rentan secara efektif.
Bupati Setyo Wahono menyatakan, “Program pendampingan lansia sebatang kara ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap para lansia yang tidak memiliki keluarga. Kami ingin memastikan mereka tetap sehat, sejahtera, dan tidak merasa sendiri.”
Dengan pendekatan berbasis komunitas, Pemkab Bojonegoro berupaya menciptakan ekosistem sosial yang mendukung kehidupan penuh martabat bagi lansia.