Pemerintahan

Kayangan Api Menuju UNESCO Global Geopark 2025

liputanbojonegoro637
×

Kayangan Api Menuju UNESCO Global Geopark 2025

Sebarkan artikel ini
743ca1c2 d997 40de ac37 ca53cb16f3ca

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar prosesi Ruwatan Murwakala pada hari Jumat, (27/06/2025). Di kawasan wisata Kayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian utama dalam Festival Geopark Bojonegoro 2025, yang bertujuan untuk memadukan pelestarian budaya lokal dengan penguatan potensi geowisata Bojonegoro menuju pengakuan UNESCO Global Geopark.

Prosesi ruwatan ini digelar secara sakral dan meriah dengan diiringi pagelaran wayang kulit oleh dalang ternama Kyai Ngaesan Hadi Purwocarito. Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang sukerta (peserta ruwatan), dengan total peserta sebanyak 170 orang yang berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Bojonegoro. Seluruh rangkaian ruwatan diselenggarakan secara gratis dan terbuka untuk umum sebagai bentuk pelayanan sosial dan budaya kepada masyarakat.

Dalam Acara turut dihadiri oleh Bupati Bojonegoro berserta istri, Cantika Wahono, dan Wakil Bupati Bojonegoro beserta suami, Budi Jatmiko. Hadir pula sejumlah pejabat daerah diantaranya Staf Ahli Bupati, para Kepala OPD, unsur Forkopimcam Kecamatan Ngasem, serta Kepala Desa Sendangharjo.

Acara Kegiatan ruwatan ini merupakan rangkaian prosesi budaya Festival Geopark. Pada hari sebelumnya, Kamis (26/6/2025), telah dilakukan prosesi pengambilan minyak bumi tradisional dari kawasan sumur tua Wonocolo yang dikenal sebagai salah satu titik penting geologi di Bojonegoro. Minyak tersebut kemudian disemayamkan di Pendopo Kayangan Api, sebagai simbol kesakralan dan hubungan antara kekayaan alam dengan spiritualitas masyarakat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Welly Fitrama, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ruwatan ini tidak hanya sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, tetapi juga sebagai upaya konkret pelestarian budaya Jawa sekaligus mendukung promosi geopark. “Bojonegoro telah memperoleh Letter of Intent dari Gubernur Jawa Timur untuk mengikuti proses penilaian UNESCO Global Geopark. Harapannya, Kayangan Api dapat menjadi geosite yang diakui secara global,” ujarnya Dengan terseyum.”

Langjud Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Ruwatan Murwakala mengandung nilai spiritual dan kearifan lokal yang patut dilestarikan. “Melalui kegiatan ini, kita menunjukkan penghormatan terhadap alam dan Sang Pencipta, sekaligus membentuk jati diri masyarakat untuk hidup rukun dan bergotong royong,” tutur Bupati.

Festival Geopark 2025 momentum penting dalam memperkuat promosi wisata, pelestarian budaya dan Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan tak hanya memperkaya khazanah budaya lokal, tetapi juga mendorong pengakuan Bojonegoro sebagai bagian dari jaringan geopark dunia.