BOJONEGORO– Festival Desa Sudah yang diadakan di kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, dimulai pada tanggal 5 hingga 7 Juli 2025, mengungkap banyak fakta sejarah yang menarik. Merayakan usia desa yang mencapai 667 tahun, festival ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk belajar dan merayakan warisan budaya mereka.
Salah satu acara utama dari festival ini adalah sarasehan budaya yang berlangsung pada malam hari di balai desa. Dihadiri oleh arkeolog Dwi Cahyono, acara ini mengungkapkan fakta menarik tentang sejarah Desa Sudah yang terletak di pinggir Bengawan Solo.
Menurut Dwi, desa ini memiliki keterkaitan penting dengan prasasti Canggu yang berasal dari tahun 1358 M. Hal ini menunjukkan bahwa Desa Sudah memiliki akar sejarah yang dalam dan kaya.
Kepala Desa Sudah, Agus Muklison, menyatakan bahwa festival ini tidak hanya merayakan sejarah tetapi juga mendukung pengembangan potensi lokal. Dalam festival ini, berbagai acara budaya digelar, seperti bazar UMKM dan pagelaran wayang.
Machmudin, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bojonegoro, mendorong desa-desa lain untuk menggali sejarah mereka dan merayakan tradisi lokal.
Dengan adanya festival desa, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya serta sejarah mereka, sehingga tidak hanya menciptakan identitas yang kuat tetapi juga mendorong pengembangan ekonomi berbasis budaya.