BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah kekerasan terhadap anak dan perkawinan usia dini.
Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB), pemerintah daerah turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan pengetahuan serta sadar akan hak-hak anak.
“Dalam sosialisasi ini, anak-anak diajak untuk memahami betapa pentingnya lingkungan yang aman dan nyaman.”
Kepala Dinas P3AKB, Ahmad Hernowo Wahyu Utomo, menekankan pentingnya siswa memiliki pengetahuan tentang langkah-langkah untuk melaporkan kekerasan.
Siswa dilatih untuk menjadi agen perubahan dalam mencegah kekerasan di lingkungan mereka. “Kami berharap melalui kegiatan ini, siswa memahami pentingnya perlindungan anak dan berani bersuara jika mengalami atau menyaksikan kekerasan,” ujarnya saat membuka sosialisasi di SMP Negeri 1 Bojonegoro pada Kamis, (17/07/2025).
Kepala SMP Negeri 1 Bojonegoro, Munir, menyambut positif kegiatan kolaboratif ini. Dia menjelaskan bahwa mencegah kasus kekerasan mulai dari pengelola sekolah, tenaga pengajar, hingga masyarakat sangatlah penting.
Dengan sinergi antara sekolah, keluarga, dan pemerintah, diharapkan dapat tercipta lingkungan pendidikan yang ramah dan aman bagi anak. “Sekolah harus membangun sistem pencegahan dengan mengacu pada peraturan yang ada,” tukasnya.
Semua ini bertujuan untuk menciptakan generasi penerus yang berkarakter dan berdaya saing di masa depan.