BudayaPeristiwa

Dusun Krajan Kedungadem Gelar Kirab Budaya Sedekah Bumi

liputanbojonegoro637
×

Dusun Krajan Kedungadem Gelar Kirab Budaya Sedekah Bumi

Sebarkan artikel ini
97f1466b 73da 43f1 840d bb3f0272ff47

Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro – Nuansa kegembiraan dan kekeluargaan menyelimuti Dusun Krajan, Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, dalam perayaan tahunan Sedekah Bumi yang meriah pada Jumat, (03/10/2025).

Ratusan warga yang berasal dari 10 Rukun Tetangga (RT) di RW 02 kompak menggelar Kirab Budaya sebagai puncak dari tradisi tersebut.
Kirab ini merupakan wujud syukur mendalam masyarakat atas melimpahnya hasil panen dan rezeki yang mereka terima dari Tuhan Yang Maha Esa.

Sepanjang jalan utama desa, warga menampilkan arak-arakan yang dihiasi beragam hasil bumi, tumpeng raksasa, dan atraksi seni tradisional yang memukau.

Apresiasi Kepala Desa dan Pesan Kebersamaan
Kepala Desa Kedungadem, Agus Hari Purwanto, hadir dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas partisipasi dan kekompakan warga. Beliau menilai acara ini berhasil dilaksanakan dengan aman dan tertib berkat gotong royong seluruh pihak.

“Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat RW 02 yang tergabung dalam 10 RT atas partisipasi dan kebersamaan dalam acara ini. Alhamdulillah, kirab budaya bisa berjalan aman dan tertib. Semoga bisa menjadi contoh bagi dusun atau desa lain,” ujar Agus Hari Purwanto.

Kepala Desa juga berpesan agar semangat persaudaraan dan kekompakan ini terus dijaga, khususnya saat menyelenggarakan kegiatan di ruang publik. Ia menekankan pentingnya mengutamakan ketertiban dan keselamatan bersama, terutama saat menggunakan fasilitas jalan raya.

Simbol Gotong Royong dan Pelestarian Budaya
Bagi masyarakat Kedungadem, perhelatan Sedekah Bumi bukan hanya sebatas ritual persembahan, melainkan simbol kuat kebersamaan, gotong royong, dan penghormatan terhadap alam sebagai sumber kehidupan.

Kirab budaya ini terbukti efektif menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan sekaligus melestarikan nilai-nilai tradisi lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun.