Peristiwa

SPPG Deru Pastikan Kualitas dan Gizi Sesuai SOP

liputanbojonegoro637
×

SPPG Deru Pastikan Kualitas dan Gizi Sesuai SOP

Sebarkan artikel ini
Ead4c45e e935 4f1e 8c20 d913a13e80a5

Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro, – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bojonegoro terus dilanjutkan, dengan fokus ketat pada pemantauan kualitas, kebersihan, dan keberagaman menu di setiap Dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). Hal ini dilakukan untuk memastikan makanan yang disajikan sesuai dengan kebutuhan gizi dan diterima dengan baik oleh para penerima manfaat.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Badan Gizi Nasional telah menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) ketat yang wajib dipatuhi. Salah satu yang secara aktif mempertahankan dan meningkatkan kualitasnya adalah Dapur SPPG Deru di Kecamatan Sumberrejo.

Kepala SPPG Deru, Mukhozin Darmawan, mengonfirmasi pada Rabu (29/10/2025) bahwa Dapur SPPG Deru melayani total 3.676 penerima manfaat yaitu: Siswa: 3.356 penerima, dan Kelompok B3 (Bumil, Busui, Balita): 320 penerima

Area sasaran mencakup Desa Deru, Desa Ngampal, Desa Sendangagung, Desa Pekuwon, Desa Kedungrejo, serta satu lembaga pendidikan, yaitu sekolah Muhammadiyah di Desa Sumberrejo.

“Untuk pemilihan menunya Mukhozin Darmawan menjelaskan prosesnya sangat terstruktur ditentukan oleh ahli gizi yang berkoordinasi dengan chef dapur serta sepengetahuan kepala dapur dan Persagi Bojonegoro,” jelasnya.

Dwi Pradani Putri, Asisten Lapangan (Aslap) SPPG Deru, mengungkapkan bahwa permintaan menu dari penerima manfaat diterima hampir setiap hari, biasanya melalui media sosial atau surat yang diletakkan di ompreng (wadah makanan).

Permintaan Menu Paling Populer: Mie (ala gacoan, spagetty), Burger, Nasi goreng,  Ayam geprek, dab Dimsum. Meskipun demikian, setiap permintaan harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan ahli gizi dan Persagi untuk memastikan kandungan gizi tetap terpenuhi.

Untuk menjaga kualitas gizi dan keamanan makanan, SPPG Deru memiliki aturan ketat mengenai bahan yang dilarang atau dihindari seperti: Telur orak-arik (dikhawatirkan porsi telur tidak sesuai / tidak memenuhi porsi gizi), Dihindari: Bahan makanan yang rawan alergi seperti udang, Dihindari: Frozen food, Penggantian: Penggunaan santan diganti dengan kemiri.

Terkait sisa makanan, Dwi Pradani Putri menyebutkan bahwa sisa makanan (disebut food waste) pasti ada, namun jumlahnya tidak bisa dipastikan karena tergantung menu dan selera individual. Meskipun demikian, ia mencatat bahwa ompreng yang kembali lebih sering tidak bersisa.

Secara terpisah, Nurul Qomariyatul Badriyah, salah satu orang tua murid penerima manfaat MBG dari Dapur SPPG Deru, memberikan apresiasi. Anaknya yang bersekolah PAUD di KB Tapas Sahlaniyah Darusalam menyukai menu-menu dari SPPG Deru. Anak kecil biasanya pilih-pilih makananya, Alhamdulillah anak saya suka menu-menunya. Yang paling disukai mie yang ada dimsumnya dan ayam tepung,” ungkap Nurul.

Nurul juga mengapresiasi keaktifan SPPG Deru di media sosial yang rutin mengunggah daftar menu dan postingan masakan, sehingga memudahkan orang tua untuk memantau asupan gizi anak mereka.