PemerintahanTNI/POLRI

Nurul Azizah Hadiri Seminar Bhayangkari: Ibu, Madrasah Pertama

liputanbojonegoro637
×

Nurul Azizah Hadiri Seminar Bhayangkari: Ibu, Madrasah Pertama

Sebarkan artikel ini
1fd9534f c1ce 4fd5 a213 57eb6d3f8583

Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro – Bhayangkari Cabang Bojonegoro sukses menggelar seminar Parenting bertema “Kiprah Ibu di Era Digital: Bangun Peradaban dengan Hati dan Teknologi” pada Kamis (30/10/2025). Acara yang berlangsung di ruang Angling Dharma lantai 2 Gedung Pemkab Bojonegoro ini dihadiri oleh ratusan peserta.

Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif kegiatan tersebut, menyebutnya sebagai bagian penting dalam memperkuat ketahanan keluarga.

“Hari ini kita diberikan kesehatan dan kekuatan untuk berkumpul dalam rangka pencerahan qolbi bagi para ibu. Semoga momentum seminar ini menjadi upaya yang bermanfaat untuk seluruh ibu-ibu yang hadir,” ujar Nurul Azizah, seperti dalam siaran tertulis Pemkab Bojonegoro.

Lebih lanjut, Wakil Bupati menekankan bahwa keberhasilan anak tidak ditentukan oleh materi, melainkan oleh doa dan kasih sayang seorang ibu. Ia menegaskan kembali peran ibu sebagai “madrasah pertama” bagi anak.

Senada dengan Wakil Bupati, Ketua Bhayangkari Cabang Bojonegoro, Ny. Dita Afriyan, menegaskan bahwa perempuan adalah “sekolah pertama” bagi anak-anaknya. Ia berharap agar para ibu Bhayangkari dapat menyebarkan ilmu parenting yang diperoleh kepada masyarakat luas.

Sementara itu, dr. Aisah Dahlan, narasumber utama dalam seminar tersebut, mengajak seluruh peserta untuk mendidik dengan hati dan empati. Ia menyampaikan pandangannya bahwa dunia digital tidak seharusnya menjadi ancaman. Sebaliknya, dunia digital bisa menjadi sarana bagi orang tua untuk lebih dekat dengan anak, asalkan digunakan dengan kesadaran dan cinta.

“Teknologi itu ibarat pisau. Ia bisa melukai, tapi juga bisa menjadi alat kebaikan. Semua tergantung siapa yang memegangnya,” jelas dr. Aisah.

Ia menutup pemaparannya dengan menekankan bahwa menjadi ibu di era digital bukan sekadar tentang mengikuti tren teknologi, melainkan tentang menghadirkan hati dalam setiap proses mendidik anak.