BOJONEGORO – Penggunaan obat antibiotik sebenarnya tidak salah, namun yang sering kali menjadi masalah adalah cara penggunaannya.
Di dalam talkshow bertema “Bijak Menggunakan Antibiotik” yang diadakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika bersama RSUD Sosodoro Djatikoesoemo pada Rabu (21/5/2025), Sabilah Sabil Noer, S.Farm, seorang apoteker dari RSUD Bojonegoro, menekankan pentingnya edukasi dalam penggunaan antibiotik.
Menurut Sabil, sebelum mengonsumsi antibiotik, pasien sebaiknya mendapatkan diagnosa dari tenaga medis. Hal tersebut penting untuk memahami gejala klinis yang dialami, serta kebutuhan penggunaan antibiotik yang tepat.
Terkadang, pemeriksaan laboratorium seperti tes darah dapat diperlukan untuk memastikan jenis infeksi. Setelah diagnosa, antibiotik yang sesuai akan diresepkan berdasarkan kondisi pasien, termasuk berat badan, usia, dan golongan pasien seperti anak-anak atau lansia.
Sabil juga menyampaikan bahwa jika infeksi tergolong ringan, alternatif antibiotik alami seperti jahe dan kunyit dapat digunakan. Namun, jika infeksi sudah parah atau spesifik seperti TBC, diperlukan penggunaan antibiotik kimia yang sesuai.
Penting untuk diingat, setiap antibiotik yang diresepkan harus dikonsumsi hingga habis agar efektivitas terapi maksimal dan mencegah resistensi antibiotik. Memahami identitas obat, dosis, dan interval waktu minum sangat penting untuk kesuksesan pengobatan.