PemerintahanPendidikan

Bupati Bojonegoro Memberangkatkan 792 Mahasiswa KKN Tematik Kolaboratif Unigoro

liputanbojonegoro637
×

Bupati Bojonegoro Memberangkatkan 792 Mahasiswa KKN Tematik Kolaboratif Unigoro

Sebarkan artikel ini
59db42cd e494 491a 8579 ef54129205b7

BOJONEGORO, Liputanbojonegoro.com –  Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, secara resmi memberangkatkan 792 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kolaboratif Universitas Bojonegoro (Unigoro) Tahun 2025 pada Senin, (14/07/2025).

Upacara pemberangkatan ini menandai dimulainya kegiatan pengabdian masyarakat yang akan melibatkan mahasiswa dari lima fakultas di 28 lokasi desa di seluruh Kabupaten Bojonegoro.

KKN tahun ini mengusung tema “Optimalisasi Potensi Desa dalam Mendukung Pengembangan Geopark untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan”. Tema ini selaras dengan inisiatif pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bojonegoro, yang bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi lokal, khususnya di sektor geologi, ekologi, dan budaya, demi kesejahteraan masyarakat.

Bupati Setyo Wahono dalam sambutanya menekankan pentingnya kebermanfaatan kegiatan KKN ini bagi masyarakat. Beliau berharap mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang membawa ilmu pengetahuan dan inovasi untuk pengembangan potensi lokal, baik potensi budaya maupun alam.

Kegiatan KKN Tematik Kolaboratif ini akan berlangsung selama satu bulan, mulai 14 Juli hingga 14 Agustus 2025. Sebanyak 28 kelompok akan diterjunkan langsung ke desa-desa, merancang dan melaksanakan program kerja yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing lokasi.

Fokus utama program meliputi pengembangan potensi geopark, penguatan ekonomi masyarakat, pelestarian lingkungan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia lokal, serta promosi geosite dan biosite.

Usai upacara pemberangkatan, Bupati Setyo Wahono melanjutkan kunjungan ke Laboratorium Teknik Sipil Universitas Bojonegoro. Dalam kunjungan tersebut, Bupati berdiskusi mengenai peran penting laboratorium dalam mendukung riset dan pembangunan di bidang teknik sipil, khususnya pengujian material konstruksi.

Diskusi juga membahas isu-isu krusial di Bojonegoro seperti masalah air dan tanah, serta skema kolaborasi yang potensial antara pemerintah daerah dan Universitas Bojonegoro.

(Prokopin)