Pemerintahan

Bupati Setyo Wahono Pimpin HSN Bojonegoro 2025: Santri Siap Mengawal Peradaban Dunia

liputanbojonegoro637
×

Bupati Setyo Wahono Pimpin HSN Bojonegoro 2025: Santri Siap Mengawal Peradaban Dunia

Sebarkan artikel ini
59264c99 7e29 4a37 8e46 dc5576da891c

Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro – Ribuan santri, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan masyarakat memadati Alun-Alun Bojonegoro dalam suasana khidmat dan penuh semangat kebangsaan untuk mengikuti Upacara Hari Santri Nasional (HSN) pada Selasa, (22/10/2025). Peringatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, memimpin langsung apel akbar ini, didampingi jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Nuansa semarak tampak dari dominasi pakaian serba putih yang dikenakan peserta, diselingi sentuhan warna hijau yang melambangkan kedamaian, kesucian, dan identitas keislaman pesantren.

Dalam amanatnya, Bupati Setyo Wahono membacakan pidato resmi Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A., yang menjadikan Hari Santri sebagai momen refleksi sejarah dan penegasan kontribusi moral serta nasional pesantren.

Mengawali sambutannya, Bupati menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas tragedi yang menimpa Pondok Pesantren Al-Khoziny di Jawa Timur, yang menyebabkan wafatnya 67 santri. Musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kepedulian negara terhadap seluruh lembaga pendidikan Islam.

Bupati menegaskan bahwa Pemerintah, termasuk Presiden Prabowo Subianto, menunjukkan komitmen besar terhadap pesantren dan santri. Ini terlihat melalui program-program yang berpihak, seperti program makan bergizi gratis dan cek kesehatan gratis bagi santri, yang dinilai sebagai investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi cerdas, sehat, dan siap memajukan bangsa.

Peringatan HSN 2025 ini terasa istimewa karena menandai satu dekade sejak penetapannya melalui Keputusan Presiden pada tahun 2015. Dengan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, peringatan ini merefleksikan transformasi peran santri dari pejuang kemerdekaan menjadi penggerak kemajuan global.

Bupati Setyo Wahono menyoroti pentingnya transformasi peran santri di era modern. Ia mendorong agar pesantren tidak hanya menjadi benteng ilmu agama (kitab kuning), tetapi juga harus menguasai ilmu pengetahuan umum.

“Dari rahim pesantren lahir generasi bangsa yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, dan kokoh secara moral. Santri tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman. Santri harus hadir sebagai pelaku dan pembawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai dan berkeadaban,” tegas Bupati 

Untuk mewujudkan visi peradaban ini, santri diminta untuk berbenah dan memperkuat peran dalam berbagai bidang, mulai dari Sains, Teknologi, hingga Bahasa, serta memanfaatkan dunia digital sebagai ladang dakwah yang bermanfaat bagi umat dan bangsa.

Menutup amanatnya, Bupati Setyo Wahono mengajak seluruh santri untuk terus belajar, menjaga akhlak, dan berinovasi. “Rawat tradisi pesantren, tetapi juga peluklah inovasi zaman. Dari tangan para santri lah masa depan Indonesia akan ditulis. Mari kita terus mengawal Indonesia merdeka menuju peradaban dunia,” pungkasnya.

Upacara di Bojonegoro berakhir dengan khidmat, menyisakan optimisme besar di wajah para santri yang siap menjadi garda terdepan penjaga nilai keislaman, kebangsaan, dan kontributor utama bagi kemajuan Indonesia. (Prokopim)