BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, dan Wakil Bupati, Nurul Azizah, menyambut kedatangan Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) di rumah dinas bupati pada hari Selasa, (10/06/2025).
Momen ini sangat penting bagi langkah Bojonegoro dalam mencapai status UNESCO Global Geopark. Penyambutan diawali dengan pemakaian udeng khas Bojonegoro oleh para tamu dan pejabat daerah.
Bupati Setyo Wahono menjelaskan bahwa sejak 2017, Pemkab Bojonegoro telah melakukan kolaborasi lintas sektor serta melibatkan masyarakat untuk mengembangkan Geopark Nasional Bojonegoro.
Geopark ini selain menjadi destinasi wisata, juga berfungsi sebagai pusat edukasi dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan berbasis pemberdayaan masyarakat. Keunikan struktur geologi dan warisan budaya lokal menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Bupati Wahono berharap bahwa validasi oleh tim VGN dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan Geopark Bojonegoro ke depannya. Ketua Tim Asesor Geopark Nasional juga menyatakan bahwa mereka hadir untuk melakukan revalidasi serta penilaian terhadap kriteria yang harus dipenuhi agar Geopark Bojonegoro tetap terjaga. Dengan 16 geosite, 3 biosite, dan 8 cultural site, Geopark Bojonegoro siap untuk menarik minat baik lokal maupun internasional.
Potensi geopark unggulan di Bojonegoro diantaranya dari Geosite seperti Petroleum Wonocolo, Kayangan Api, Kedung Lantung dan Antiklin. Untuk unggulan Biosite yaitu Agrowisata Belimbing, Penangkaran Rusa Malo dan hutan jati. Unggulan Cultural Site yaitu Kampung Samin, Wayang Thengul, Tari Thengul dan Tayub.
“Untuk promosi tahun ini kami mengadakan Festival Geopark pada akhir bulan Juni ini. Kita mem-publish dan mengedukasi masyarakat sekaligus memperkenalkan lingkungan Geopark Bojonegoro ke daerah lain melalui rangkaian Bojonegoro Wastra Batik Festival pada 18-21 Juni besok,” tambahnya.
