PemerintahanPeristiwa

Cerita Sukses Sariyanto warga Desa Piyak di Program GAYATRI

liputanbojonegoro637
×

Cerita Sukses Sariyanto warga Desa Piyak di Program GAYATRI

Sebarkan artikel ini
F172958d a89c 4761 b016 f2bc9b8cb879

Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro – Sariyanto, seorang warga Desa Piyak, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, kini bisa tersenyum lebar. Berkat program Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI) yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, ia berhasil meningkatkan perekonomian keluarganya.

Telur-telur bergelinding dari kandang mini yang tersusun rapi di sisi rumahnya. Pemandangan ini menjadi rutinitas harian yang mendatangkan berkah bagi Sariyanto. Setiap hari, ia mampu memanen 45 hingga 50 butir telur, atau sekitar 3 kilogram.

“Sekarang panennya tiap hari bisa dikatakan sudah 100 persen. Awalnya bertahap, mulai dari satu butir, terus bertambah sampai seperti sekarang,” ujar Sariyanto, menunjukkan senyum sumringah.

Sariyanto merupakan salah satu dari lima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program GAYATRI di Desa Piyak yang didanai melalui Alokasi Dana Desa (ADD) 2025. Sejak menerima bantuan pada Mei lalu, ia mendapatkan pendampingan penuh dari BUMDESMA Kanor dan Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro.

Selain ayam-ayam yang sudah divaksinasi, ia juga menerima 12 karung pakan ayam. Dengan bantuan ini, Sariyanto bisa fokus pada panen telur yang hasilnya ia jual ke toko kelontong dengan harga Rp24.500 hingga Rp26.000 per kilogram.

Meskipun mendapat bantuan, Sariyanto sadar akan pentingnya kemandirian. Ia menyisihkan sebagian hasil penjualan telurnya untuk membeli pakan ayam secara mandiri. Langkah ini diambil agar usahanya tetap berjalan lancar, bahkan setelah bantuan pakan habis.

“Sedikit banyak setiap hari pasti disisihkan. Ke depannya kan harus mandiri untuk beli pakan sendiri, apalagi dua tahun lagi juga harus regenerasi ayamnya jika sudah tidak bertelur,” jelasnya.

Menurut Sekretaris Desa Piyak, Saeful, keberhasilan program GAYATRI ini tak lepas dari peran aktif Dinas Peternakan dan Perikanan serta dukungan Pemkab Bojonegoro. Desa Piyak menjadi salah satu desa tercepat dalam merealisasikan program ini, yang merupakan salah satu prioritas Bupati Wahono.

Saeful berharap program ini bisa dimanfaatkan warga sebaik mungkin dan menjadi mata pencaharian tetap. “Semoga warga bisa mengatur hasil penjualan telur untuk keberlangsungan ternak ke depan,” pungkasnya.