Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro – Minyak jelantah sering dibuang sembarangan tanpa didaur ulang, padahal dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Di sisi lain, lilin aromaterapi kian diminati karena manfaat relaksasinya.
Melalui program kerja Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) IKIP PGRI Bojonegoro, kami ingin mengedukasi masyarakat tentang bahaya limbah minyak jelantah dan mengenalkan inovasi pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar minyak bekas sebagai solusi ramah lingkungan yang bernilai ekonomi.
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu siang, (13/08/2025), di Balai Desa Ngasem, dan dihadiri oleh anggota Ibu PKK serta masyarakat setempat.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Ibu PKK Desa Ngasem. Beliau menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan limbah. “Kita perlu memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita untuk kebaikan bersama,” ujar Ibu rum
Selanjutnya, mahasiswa KKM mempresentasikan langkah-langkah pembuatan lilin aromaterapi. Dengan bahan-bahan sederhana seperti minyak jelantah, sumbu, dan pewangi alami, masyarakat diajak untuk berkreasi. Kegiatan berlangsung interaktif, di mana peserta diajari langsung cara membuat lilin sambil berdiskusi mengenai manfaatnya.
Program ini membuktikan bahwa minyak jelantah yang selama ini dianggap limbah dapat dimanfaatkan menjadi produk bermanfaat dan bernilai jual.
Melalui proses sederhana dan bahan yang mudah diperoleh, masyarakat dapat belajar mengelola limbah rumah tangga menjadi produk ramah lingkungan. Selain mengurangi pencemaran, kegiatan ini juga mendorong kreativitas dan peluang usaha baru berbasis daur ulang.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan ramah tamah, memperkuat hubungan antar peserta serta menumbuhkan semangat kolaborasi untuk lingkungan yang lebih baik.