PemerintahanPeristiwa

KKN-TK 08 Unigoro Sukses Dorong Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan di Ngringinrejo

liputanbojonegoro637
×

KKN-TK 08 Unigoro Sukses Dorong Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan di Ngringinrejo

Sebarkan artikel ini
4d664bd0 8880 409d 86fd 6cbb38f2ca22

Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro – Kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-TK) 08 Universitas Bojonegoro (Unigoro) berhasil menyelenggarakan kegiatan “Sosialisasi dan Praktik Pertanian Ramah Lingkungan melalui Pengendalian Hama dan Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC)” pada Kamis, (24/07/2025). Bertempat di Aula Kebun Belimbing, Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro.

Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, khususnya para petani, mengenai praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan, dan bebas dari ketergantungan bahan kimia sintetis.

Membangun Pertanian Berkelanjutan
Kegiatan ini merupakan bagian integral dari program kerja tematik KKN-TK Kelompok 08 yang berfokus pada isu pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Acara diawali dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Ngringinrejo, Ibu Endang Sri Wigati M.Pd. Dalam sambutannya, Ibu Endang menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN-TK Kelompok 08 Unigoro atas kontribusinya dalam memberikan edukasi kepada petani, serta harapannya agar ilmu yang dibagikan dapat diimplementasikan oleh petani secara berkelanjutan. “Ucapnya.”

Wawasan Ahli dan Demonstrasi Praktis
Materi sosialisasi disampaikan oleh Bapak Dhianon Supanggih, S.P., seorang tenaga ahli dari Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura Bojonegoro.

Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan secara komprehensif mengenai Pengendalian Hama Terpadu (PHT), termasuk penggunaan pestisida nabati dari daun mimba, serai, dan bawang putih; pemanfaatan musuh alami hama seperti burung dan serangga predator; serta pola tanam tumpangsari.

Bapak Dhianon juga merinci cara pembuatan dan pemanfaatan Pupuk Organik Cair (POC). Ia menjelaskan proses pembuatan POC dari bahan lokal seperti 3-5 kg limbah buah belimbing, 0.5 liter tetes tebu (molase), 1 buah nanas, 15 liter air sumur, dan 1 liter dekomposer, melalui proses fermentasi sederhana. Selain narasumber, kegiatan ini juga dihadiri oleh tim Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kalitidu.

Pembelajaran Langsung dan Partisipasi Komunitas
Setelah sesi penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan POC. Peserta yang terdiri dari petani, perangkat desa, dan ibu-ibu pedagang secara aktif mengikuti proses peracikan bahan, pencampuran, fermentasi, hingga cara pengaplikasiannya ke tanaman. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari diskusi interaktif dan minat mereka untuk mencoba praktik secara langsung.

Acara ditutup dengan doa bersama serta dokumentasi kegiatan. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat mulai beralih ke sistem pertanian yang lebih sehat, ramah lingkungan, serta mampu menjaga kelestarian tanah dan lingkungan sekitar.