TUBAN – Siapa sangka, dari tangan seorang perempuan sederhana asal Desa Tawun, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, lahir sebuah karya yang membawa nama Tuban menembus halaman-halaman sastra.
Susi Lesthari, seorang lulusan SD yang kini bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Surabaya, berhasil menerbitkan buku keduanya, yang mengambil latar di kota kelahirannya, Tuban. Ini adalah sebuah langkah besar yang menunjukkan bahwa segala kemungkinan dapat diwujudkan, terlepas dari latar belakang pendidikan seseorang.
Buku Susi berkisah tentang Raden Nata, seorang pemuda yang mencintai gadis pujaannya sejak SMA dan akhirnya dipertemukan kembali dalam usia 25 tahun. Namun, bukan hanya kisah cinta yang menarik perhatian, melainkan juga latar Tuban yang memberi nuansa berbeda. Susi menjelaskan,
“Banyak novel memakai latar kota besar seperti Jakarta atau Bandung, tetapi kami ingin menunjukkan bahwa Tuban juga punya cerita, budaya, dan sejarah yang tak kalah menarik.” Pernyataannya menunjukkan semangat untuk menampilkan kekayaan lokal yang sering terabaikan.
Dalam proses kreatifnya, Susi tidak sendiri. Ia didukung oleh temannya, Iis, seorang konten kreator TikTok, yang aktif mempromosikan karyanya. Kehadiran Iis membantu Susi menjangkau generasi muda lewat media sosial.
Menurut Susi, keindahan dan nilai-nilai lokal di Tuban perlu lebih banyak terekspos dalam karya sastra. Selain itu, Susi juga mengangkat berbagai dinamika masyarakat melalui refleksi sosial dalam ceritanya.
Ia berharap bukunya bisa menjadi inspirasi bagi pemuda-pemudi Tuban untuk lebih aktif dan kreatif demi kemajuan bersama.
