Liputanbojonegoro.com Bojonegoro – Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menghadiri sekaligus membuka Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tahap 2 Jabatan Kerja Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan Madya (Jenjang 5) dan Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Madya (Jenjang 5) pada Selasa, (29/07/2025), di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro hari ini.
Acara ini menjadi sorotan utama mengingat besarnya anggaran pembangunan infrastruktur di Bojonegoro dan penekanan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam sambutannya yang penuh semangat, Wakil Bupati Nurul Azizah menyampaikan rasa bangganya terhadap para peserta yang berjumlah 50 orang. “Selamat kepada anak-anakku dan juga kepada teman-teman, karena hari ini panjenengan terpilih hanya 50 dari setiap yang mengajukan untuk diberikan pelatihan,” ujarnya, menegaskan betapa selektifnya proses pemilihan peserta.
Ia juga menekankan pentingnya kesungguhan dalam mengikuti pelatihan. “Kalau di dalam pelatihan ternyata ada yang tidak sungguh-sungguh, nanti bisa dikeluarkan,” tegasnya, menggarisbawahi komitmen pemerintah daerah terhadap hasil pelatihan yang maksimal.
Nurul Azizah juga menyoroti kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro yang mencapai Rp7 triliun. Meskipun terlihat besar, ia menjelaskan bahwa angka tersebut termasuk Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) sebesar Rp2 triliun, sehingga kekuatan murni APBD Bojonegoro berada di kisaran Rp4,8 triliun hingga Rp5,5 triliun jika ditambah pendapatan BLUD dan PJU.
Ia menjelaskan bahwa Silpa ini sering terjadi karena penerimaan dari BPH Migas dari pemerintah pusat seringkali baru masuk pada November dan Desember, sehingga tidak dapat diserap sepenuhnya di tahun berjalan.
Wakil Bupati secara khusus menyoroti amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 yang mewajibkan penyedia dan pengguna jasa untuk menyiapkan tenaga bersertifikat. Pelatihan ini, menurutnya, adalah salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terutama mengingat banyaknya peluang pekerjaan yang membutuhkan sertifikasi.
“Bojonegoro saat ini dengan berbasis kinerja. Kemarin sudah menyampaikan kepada seluruh OPD, kalau di dalam melaksanakan anggaran ini tidak berbasis kinerja, hasilnya kurang baik, maka nanti lebih baik mengundurkan diri, baik itu di jabatan apapun,” kata Nurul Azizah, menekankan pentingnya akuntabilitas dan hasil nyata dari setiap program.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa fisik infrastruktur saat ini menjadi “idola” bagi masyarakat Bojonegoro. Dengan perolehan suara yang tinggi saat pilkada, masyarakat memiliki harapan besar terhadap perubahan di bidang infrastruktur. Ia menjelaskan bahwa keterlambatan proyek di awal tahun 2025 bukan karena kemunduran, melainkan karena proses efisiensi anggaran dan penyesuaian APBD Perubahan (PAPBD) yang baru disahkan pada bulan Juli.
“Sekarang ini sudah waktunya nanti setelah ini semua fisik infrastruktur sudah harus jalan, lelang sudah dilakukan, pemenang sudah ada, dan BKD untuk 80 desa tahap 1 juga sudah diinformasikan untuk segera menyusun RAB,” paparnya. Ia berharap pada bulan Agustus mendatang, seluruh proyek fisik di Bojonegoro, baik yang melalui APBD sektoral maupun Bantuan Keuangan Desa (BKD) atau Bantuan Keuangan Khusus (BKK), akan berjalan serentak.
“Kalau di bulan Agustus ini nanti Bapak Ibu sekalian proyek semuanya berjalan sampai Desember, berarti nanti pertumbuhan ekonomi Bojonegoro akan naik,” imbuhnya, optimis bahwa percepatan proyek infrastruktur akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Di akhir sambutannya, Wakil Bupati Nurul Azizah memberikan motivasi kepada para peserta, termasuk yang berusia di atas 50 atau 60 tahun. “Biasanya kalau usia matang ini tambah bagus berarti pengawasannya aja bagus, maka yang muda ini yang jangan geliwangi,” pesannya. Ia berharap sertifikasi yang diperoleh akan menjadi “ladang” rezeki bagi para peserta.
“Jangan sia-siakan waktu karena kesempatan tidak akan datang dua kali,” tutup Nurul Azizah, seraya mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, menyatakan pelatihan tersebut resmi dibuka dan dimulai. (Prokopim)