BOJONEGORO, Liputanbojonegoro.com – Pekan Pembangunan UMKM yang digelar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disdagkop-UM) resmi dibuka, Kamis (19/12/2024). Kegiatan ini dilaksanakan di Stadion Letjen H. Soedirman.
Pj Sekretaris Daerah Bojonegoro Djoko Lukito menyampaikan pada kegiatan ini UMKM memamerkan produknya. Sedang tugas pemerintah memfasilitasi UMKM agar berkembang dengan baik.
“Tugas pemerintah agar UMKM bertumbuh dengan baik. Contohnya memfasilitasi UMKM agar memasarkan produknya di pasar-pasar modern termasuk membantu pengurusan PIRT dan menciptakan merek,” ujar Pj Sekda.
Kedepan, UMKM di Bojonegoro diharapkan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga produknya bisa dijual di tingkat regional hingga nasional, bahkan go internasional. Produk-produk UMKM Bojonegoro juga sudah sampai di Dubai, sehingga ini menunjukkan bahwa UMKM Bojonegoro sudah go internasional.
“Semoga kegiatan ini bisa memberi dampak positif, UMKM tidak hanya menghasilkan bagi dirinya sendiri tapi juga masyarakat yang ada di sekelilingnya. Sehingga angka kemiskinan di Bojonegoro bisa kita tekan bersama-sama, di mana UMKM berperan mengurangi pengangguran yang ada di Bojonegoro,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disdagkop-UM) Kabupaten Bojonegoro, Sukaemi menyampaikan pelaksanaan Pekan Pembangunan UMKM ini selama 5 hari, mulai Jumat (19/12/2024) hingga Senin (23/12/2024). Kegiatan diikuti oleh 100 UMKM dari 28 kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Mereka membawa berbagai jenis produk unggulan. Dalam kegiatan ini juga ada berbagai macam hiburan penyanyi daerah hingga nasional.
“Pelaksanaan kegiatan ini tidak ada pungutan apapun, Pemkab Bojonegoro sangat perduli pada UMKM,” ungkapnya.
Proses Pekan UMKM ini, dimulai dari pameran kearifan lokal dari 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Setelah dikurasi akhirnya dilanjutkan dengan kegiatan Pekan Pembangunan UMKM Bojonegoro saat ini. Namun setelah dikurasi ada kekurangan dan kelebihan. Menurut dia, ada UMKM yang lengkap perizinannya mulai dari BPOM, PIRT, sertifikasi halal, pendaftaran merk hingga NIB.
“Namun ada juga yang belum. Inilah tugas kami untuk membantu penguatan kelembagaannya, sehingga produk UMKM Bojonegoro dapat dipasarkan di tingkat kabupaten lain,” tandasnya.
Lebih lanjut, Sukaemi menjelaskan kegiatan untuk mengidentifikasi sejauh mana UMKM melakukan penguatan dan pengembangan dirinya sendiri di tiap kegiatan. Karena potensi yang ada perlu terus dikembangkan.
Pemkab Bojonegoro juga bersinergi dengan BPR yang memberikan pinjaman hingga Rp 25 juta tanpa jaminan anggunan dan bunga karena bunganya telah ditanggung oleh Pemkab.
“UMKM perlu memanfaatkan kesempatan ini, sebab jika mengembangkan usahanya perlu modal,” pungkasnya.