Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro – Pemerintah Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) secara antusias pada Kamis (9/10/2025). Forum penting ini fokus membahas Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) Desa untuk tahun 2026 dan menyusun Daftar Usulan (DU) RKP Desa untuk tahun 2027.
Acara yang digelar di Balai Desa Tondomulo ini dihadiri oleh berbagai elemen, termasuk Camat Kedungadem Bayudono Margajelita, Kepala Desa Yanto dan jajaran perangkat, perwakilan BPD, Dinas Kesehatan, Asper BKPH Tondomulo, tokoh masyarakat, serta pengurus RT/RW dan lembaga kemasyarakatan desa.
Musrenbangdes ini menjadi wujud nyata komitmen desa dalam mewujudkan pembangunan yang partisipatif dan transparan, sejalan dengan visi Kabupaten Bojonegoro untuk masyarakat yang “Bahagia, Makmur, dan Membanggakan.”
Kepala Desa Tondomulo, Yanto, menyampaikan salah satu aspirasi utama yang muncul dari pemuda dan Karang Taruna, yaitu pembangunan lapangan sepak bola.
Ia menyoroti minimnya fasilitas untuk latihan, setelah lahan lapangan yang lama beralih fungsi menjadi balai desa, sekolah, dan Polindes. Yanto berharap pemerintah desa dapat mengalokasikan anggaran untuk merealisasikan pembangunan lapangan sepak bola pada tahun anggaran mendatang.
Namun, realisasi program pembangunan di Tondomulo menghadapi tantangan anggaran. Sekretaris Desa, Dedi Madianto, menjelaskan adanya keterbatasan dana yang menyebabkan beberapa rencana, seperti perbaikan jalan di Dusun Bunten dan pembangunan Polindes, belum dapat diwujudkan tahun ini.
Selain itu, Dedi juga menyebutkan adanya pemotongan Dana Desa sebesar 10 persen yang dialokasikan untuk program unggulan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, yaitu Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI).
pembangunan jalan poros dari Dusun Kedungbulus hingga Sumengko. Setelah mendapat bantuan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) aspal sepanjang 1.171 meter yang telah rampung tahun ini, Pemdes Tondomulo berencana mengajukan pembangunan jalan dengan konstruksi rigit beton pada tahun 2026.
Meskipun demikian, Dedi Madianto menekankan bahwa beberapa ruas jalan mungkin masih menggunakan aspal untuk mencegah kerusakan dini, mengingat kondisi akses yang belum sepenuhnya terhubung.
Sementara itu, Camat Kedungadem, Bayudono Margajelita, dalam sambutannya mengapresiasi keterbukaan Musrenbangdes. Ia mengingatkan bahwa seluruh rencana pembangunan desa harus mendukung tercapainya visi kabupaten.
Camat Bayudono juga menyoroti pentingnya sektor pendidikan, mengingat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bojonegoro masih berada di peringkat bawah di Jawa Timur.
Ia mengimbau masyarakat untuk mencegah anak putus sekolah dan memanfaatkan program kejar paket A, B, dan C yang disediakan pemerintah bagi warga yang ingin melanjutkan pendidikan.
Musrenbangdes ini menetapkan sejumlah program prioritas, meliputi peningkatan infrastruktur jalan, perbaikan layanan publik, penguatan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM dan kelompok tani, serta dukungan aktif untuk kegiatan kepemudaan dan olahraga.
Diharapkan, hasil musyawarah ini akan memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Tondomulo.