BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berkomitmen untuk menurunkan angka stunting yang menjadi masalah kesehatan masyarakat pada hari Rabu, (11/06/2025). Pemkab Bojonegoro menggelar kegiatan Creative Room di Gedung Pemkab lantai Enam. Yang di hadiri lasung oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Tim penilai dari provinsi Jawa Timur.
Dalam lima tahun terakhir, kabupaten ini berhasil menurunkan angka stunting sebesar 4,84%. Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting mencapai 12%, menunjukkan penurunan 2,1% dari tahun sebelumnya.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi Pemkab Bojonegoro untuk mencapai target penurunan stunting yang lebih signifikan pada tahun 2025.
Dalam upaya penurunan stunting, Pemkab Bojonegoro telah melibatkan berbagai stakeholder melalui program-program inovatif.
Salah satu program unggulan adalah Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI), yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sambil mengurangi pengeluaran sehari-hari.
Selain itu, ada juga program membantu peternakan domba sejahtera, dan pemberian bibit sayuran untuk mendukung ketahanan pangan.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menjelaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan institusi pendidikan.
Dengan terbentuknya kader pembangunan manusia (KPM) di seluruh desa, terdapat 1.002 orang pendamping keluarga yang siap membantu dalam pengawasan program.
Selain itu, Pemkab Bojonegoro juga berinisiatif untuk membuat instalasi pemanen air hujan (IPAH) sebagai upaya memanfaatkan sumber daya alam.
Dengan kerjasama semua pihak, Pemkab Bojonegoro optimis untuk bebas dari stunting di masa depan.