PROBOLINGGO – Suaka margasatwa dataran tinggi Argopuro, yang terkenal di kalangan pencinta alam, akan ditutup sementara untuk seluruh aktivitas pendakian dan kunjungan pada 6 hingga 20 Juni 2025.
Penutupan ini diumumkan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur sebagai upaya untuk pemulihan ekosistem di daerah tersebut.
Penutupan Argopuro tidak hanya sekadar menghentikan aktivitas pengunjung, tetapi bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi alam untuk pulih dari tekanan yang disebabkan oleh aktivitas manusia dan dampak perubahan iklim.
Kepala BBKSDA Jatim, Nur Patria Kurniawan, menjelaskan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari strategi konservasi berbasis pemulihan. “Kita beri waktu bagi alam untuk menata ulang dirinya,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Setelah penutupan, akan dilakukan evaluasi jalur pendakian dan penyusunan langkah keberlanjutan yang lebih inklusif, termasuk keterlibatan masyarakat sekitar.
BBKSDA Jatim mengimbau masyarakat untuk mendukung kebijakan ini, dengan harapan bahwa penutupan ini merupakan investasi jangka panjang bagi kelestarian warisan hayati.
Argopuro diharapkan dapat dibuka kembali dengan semangat baru: menjaga, bukan sekadar menikmati.
