Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro, — Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (PKP CK), menggenjot program perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk memastikan ketersediaan air bersih yang layak bagi warganya. Di tahun 2025, program ini menargetkan total 51 desa, yang tersebar di wilayah yang masih menghadapi masalah akses air bersih.
Menurut data dari Dinas PKP CK Bojonegoro, program ini akan didanai melalui dua tahap anggaran: 22 desa dari APBD 2025 dan 29 desa dari Perubahan APBD 2025.
Zunaidi, Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Utilitas Umum (PSU) Dinas PKP CK Bojonegoro, menjelaskan bahwa penyediaan air minum merupakan salah satu layanan dasar yang wajib dipenuhi pemerintah. Ia mengakui, saat ini masih banyak warga yang mengandalkan sumber air non-perpipaan, yang seringkali memiliki kualitas dan kontinuitas yang tidak terjamin. Terutama di daerah pinggiran dan pedesaan, kapasitas SPAM yang ada belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
“Perluasan jaringan perpipaan menjadi langkah mendesak untuk mengurangi angka penyakit bawaan air, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta mendukung pencapaian target SDGs,” tegas Zunaidi.
Zunaidi menambahkan, pelaksanaan di lapangan akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa. Beberapa lokasi mungkin hanya membutuhkan perluasan jaringan dan sambungan rumah, sementara yang lain memerlukan pembangunan sistem dari awal, mulai dari pengeboran, instalasi pompa, tandon, hingga pemasangan jaringan.
Untuk memastikan keberlanjutan program, pengelolaan dan pemeliharaan SPAM nantinya akan diserahkan kepada masyarakat desa. Dinas PKP CK akan memberikan pendampingan teknis kepada pengurus dan pemerintah desa. Proses pengajuan bantuan ini dimulai dari kelompok masyarakat, yang kemudian diajukan melalui kepala desa, camat, hingga ke Bupati Bojonegoro.
Program perluasan SPAM ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan layanan air minum, mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang ada, serta mewujudkan pemerataan akses terhadap kebutuhan dasar bagi seluruh warga Bojonegoro.