PemerintahanPeristiwa

PMI Bojonegoro Pastikan Stok Darah Ama

liputanbojonegoro637
×

PMI Bojonegoro Pastikan Stok Darah Ama

Sebarkan artikel ini
Acacb0f5 f540 461c 81f6 71c5586bee8c

Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro – Unit Pengelola Darah (UPD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro memastikan ketersediaan stok darah berada dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini, stok yang tersedia mencapai 660 kantong darah dan siap didistribusikan ke fasilitas kesehatan.

Ketua UPD PMI Bojonegoro, Imam Sutrisno, pada Kamis (23/10/2025) mengungkapkan bahwa masyarakat dapat memantau ketersediaan darah secara real-time melalui laman resmi PMI Bojonegoro di https://pmibojonegoro.com/utd. Beliau juga menegaskan bahwa saat ini tidak ada golongan darah yang berada dalam kondisi kritis.

Antisipasi Penurunan Stok dan Syarat Donor

Meskipun stok aman, PMI terus melakukan antisipasi terhadap potensi penurunan stok dengan memanggil pendonor aktif serta rutin menyelenggarakan kegiatan donor darah di lapangan. Jadwal kegiatan ini diperbarui setiap hari melalui laman resmi PMI Bojonegoro.

Imam Sutrisno juga memaparkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi calon pendonor demi menjaga keamanan baik pendonor maupun penerima. Syarat-syarat tersebut meliputi:

• Usia 17–60 tahun.

• Berat badan minimal 45 kilogram.

• Kondisi sehat dan tidak sedang mengonsumsi obat.

• Kadar hemoglobin dalam batas standar.

• Tekanan darah normal.

Rata-rata kebutuhan darah di Kabupaten Bojonegoro mencapai sekitar 2.000 kantong per bulan, dengan tren permintaan yang bersifat fluktuatif. Untuk mengimbangi kebutuhan tersebut, PMI secara rutin menggelar sekitar 60 kegiatan donor darah bulanan yang menjangkau hingga ke tingkat desa.

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan donor darah menunjukkan peningkatan, ditandai dengan bertambahnya 100 hingga 200 pendonor baru setiap bulan. Namun, tantangan utama yang dihadapi PMI adalah upaya memperluas jangkauan kegiatan hingga ke desa-desa agar masyarakat dapat menjadi pendonor rutin. Imam Sutrisno berharap desa-desa, melalui karang taruna atau organisasi lain, dapat berinisiatif menyelenggarakan kegiatan donor darah secara berkala.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro turut berperan aktif dalam mendukung ketersediaan stok darah, antara lain melalui penyelenggaraan donor darah di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemberian bantuan sarana kesehatan untuk menjaga kualitas darah yang tersimpan.

Sebagai bentuk penghargaan, PMI memberikan apresiasi kepada pendonor aktif berdasarkan capaian jumlah donasi, mulai dari penghargaan tingkat kabupaten (10 dan 25 kali), tingkat provinsi (50 dan 75 kali), hingga Penghargaan Presiden bagi pendonor yang telah mencapai 100 kali donasi.

Imam Sutrisno mengajak seluruh masyarakat untuk rutin mendonorkan darahnya. Selain berpotensi menolong sesama, donor darah juga dinilai bermanfaat bagi kesehatan pribadi karena kondisi tubuh pendonor akan terpantau secara berkala. “Berdonor darah dapat menolong saudara kita yang membutuhkan, sekaligus membuat kesehatan kita lebih terjaga,” tutupnya.