BOJONEGORO – Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil, balita, dan penderita TBC di daerah timur Bojonegoro telah mencapai wilayah terakhir. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya masif Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam menekan angka stunting dan memberantas penyakit TBC, dua fokus utama yang menjadi prioritas kesehatan daerah.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Ibu Nurul Azizah, Ketua TP PKK Bojonegoro, Ibu Cantika Setyo Wahono, serta Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ibu Ninik Susmiati.
Kegiatan kali ini akan menyasar sebanyak 150 penerima PMT yang berasal dari Kecamatan Kepohbaru, Kedungadem, Baureno, Sumberrejo, dan Kanor. Isi paket PMT yang diberikan terdiri dari susu, biskuit, multivitamin, obat-obatan, dan alat kebersihan diri, yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penerima.
Kepala Dinkes Bojonegoro menyampaikan bahwa program PMT ini adalah langkah konkret dari Dinas Kesehatan untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan cerdas. Beliau juga menyoroti pencapaian signifikan dalam penurunan angka stunting di Bojonegoro. Dari 14,1% pada tahun 2023, berhasil turun menjadi 12% pada tahun 2024. Target Pemerintah Bojonegoro di tahun 2025 yaitu menurunkan angka tersebut hingga di bawah 9%.
Kepala Dinkes juga menekankan pentingnya indikator kesehatan ibu hamil, salah satunya adalah ukuran lingkar lengan atas minimal 23,5 cm. Jika di bawah itu, ibu hamil bisa dikatakan kekurangan energi kronis dan berpotensi meningkatkan resiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Beliau menyampaikan kabar baik bahwa program cek kesehatan gratis di seluruh wilayah Bojonegoro akan dipercepat, dengan target 36% penduduk Bojonegoro dapat melakukan cek kesehatan gratis pada tahun 2025.Ucapnya.”
Ketua TP PKK Ibu Cantika Wahono Bojonegoro menambahkan bahwa penanggulangan balita stunting, ibu hamil kurang gizi, dan pengidap TBC bukanlah semata tugas Dinas Kesehatan, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Ia merinci beberapa faktor perilaku hidup bersih dan sehat yang bisa diterapkan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, mengonsumsi air bersih dan makanan sehat bergizi seimbang, memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama bayi lahir, serta memberikan makanan pendamping ASI bergizi bagi balita usia 6-24 bulan.
Wakil Bupati Bojonegoro menjelaskan salah satu program untuk peningkatan pelayanan kesehatan di Bojonegoro, yaitu Program WASIAT (Whatsapp Integrasi Antrian Online Rumah Sakit).
di nomor 082160050066. Program ini mempermudah masyarakat untuk mendaftar tanpa perlu antre di 4 RSUD wilayah Bojonegoro.
Target bebas TBC pada tahun 2025 juga menjadi fokus utama, dengan petugas puskesmas yang akan melakukan “jemput bola” ke rumah pengidap untuk memberikan obat dan pemeriksaan berkelanjutan selama enam bulan.