BOJONEGORO – Muncul anggapan di tengah masyarakat bahwa rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvensional. Tema ini dikupas oleh dokter spesialis paru dalam program siar radio SAPA! (Selamat Pagi) Malowopati FM edisi Rabu (14/08/2024).
Program ini merupakan hasil kerja sama Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro.
Menurut dr. Hapsari Paramita Narendrani, Sp.P, spesialis paru RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, bahwa rokok elektrik atau vape berwujud alat yang memiliki fungsi sama seperti rokok. Namun, bukan menggunakan daun tembakau yang dibakar. Vape justru memakai cairan yang dipanaskan agar menghasilkan uap.
Hapsari mengatakan bahwa terdapat berbagai hasil penelitian yang mencari tahu fakta terkait tingkat keamanan vape apakah lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Dia menjelaskan bahwa meskipun memiliki kandungan nikotin dan tar yang lebih rendah dari rokok, tetapi ada berbagai zat yang berpotensi berbahaya bagi tubuh yang justru ada di dalam vape.
“Hal inilah yang membuat tidak dapat disimpulkan begitu saja bahwa vape lebih aman dibandingkan rokok,” ujarnya.
dr Hapsari juga mengimbau kepada para perokok aktif agar tidak merokok di sembarang tempat. Karena dampak dari asap rokok berbahaya bagi perokok pasif bahkan bagi anak-anak.
“jika sudah terlanjur menjadi perokok aktif setidaknya diimbangi dengan hidup sehat, mengkonsumsi makanan bergizi dan menjaga pola hidup sehat dengan rajin berolahaga,” pungkasnya. (Met)