Pemerintahan

SPM Posyandu Bojonegoro Diperluas, Sosialisasi Cantika Wahono di Kedungadem Sukses

liputanbojonegoro637
×

SPM Posyandu Bojonegoro Diperluas, Sosialisasi Cantika Wahono di Kedungadem Sukses

Sebarkan artikel ini
D2bccaf8 9f0d 45a9 a97f a9d223d628c8

Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus mengakselerasi penguatan layanan dasar masyarakat melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Langkah ini ditandai dengan sosialisasi masif mengenai pelaksanaan Enam Bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Posyandu kepada Tim Pembina Posyandu Desa se-Kecamatan Kedungadem, yang digelar di pendopo kecamatan setempat pada Kamis (30/10/2025).

Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, yang hadir sebagai pemateri utama, menegaskan adanya perubahan fokus peran Posyandu. Menurutnya, Posyandu tidak lagi terbatas pada sektor kesehatan, melainkan telah mencakup enam bidang pelayanan dasar sesuai amanat Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu.

“Selama ini Posyandu dikenal sebagai layanan kesehatan masyarakat. Tapi ke depan, enam bidang SPM ini menuntut sinergi lintas sektor agar pelayanan benar-benar dirasakan masyarakat di semua aspek kehidupan,” ujar Cantika di hadapan ratusan kader dan perangkat desa.

Cantika merinci, keenam bidang SPM tersebut merupakan kewajiban moral dan hukum pemerintah untuk menjamin hak-hak dasar warga negara, meliputi: Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perumahan Rakyat, Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat (Trantibum Linmas), dan Bidang Sosial.

Dengan memahami dan menerapkan SPM ini, desa diharapkan dapat menjadi ujung tombak pelayanan publik yang merata. “Kita ingin setiap desa mampu menghadirkan pelayanan yang merata, tidak ada lagi kesenjangan antar wilayah,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Cantika Wahono juga menyampaikan kabar membanggakan. Kabupaten Bojonegoro akan menerima apresiasi tingkat nasional dalam ajang Lomba Posyandu Terpadu yang dijadwalkan pada 4 November 2025 di Surabaya.

“Baru satu bulan sejak pembentukan Posyandu Terpadu, Bojonegoro langsung mendapat apresiasi nasional. Ini membuktikan kerja cepat dan kolaborasi lintas sektor yang solid,” ungkapnya.

Desa Sukowati disebut sebagai salah satu contoh desa inovatif di Bojonegoro yang berhasil mengintegrasikan berbagai program lintas bidang dalam satu layanan Posyandu, menjadi bukti nyata keberhasilan implementasi program ini.

Cantika juga menyinggung pentingnya sinergi antara Tim Penggerak PKK dan Posyandu. Ia menyatakan kolaborasi keduanya akan mempercepat pencapaian target pelayanan masyarakat.

Untuk memperkuat identitas dan kekompakan, Cantika menyebut rencana pengadaan seragam khusus Posyandu. “Kalau dulu identik dengan seragam PKK, nanti kita siapkan seragam khusus Posyandu berwarna ungu. Biar semakin kompak dan mudah dikenali di lapangan,” katanya.

Menutup sosialisasi, Cantika Wahono mendorong seluruh kader dan perangkat desa untuk aktif mengembangkan inovasi dan mempublikasikannya melalui media sosial, website desa, dan kanal resmi pemerintah.

“Kegiatan dan inovasi jangan disimpan di tingkat desa saja. Posting… Supaya daerah lain bisa belajar dari Bojonegoro,” ajaknya, berharap Bojonegoro dapat menjadi role model nasional dalam penerapan SPM Posyandu.

Acara yang berlangsung hangat dan interaktif ini dihadiri oleh perwakilan Forkopimcam, Ketua Tim Pembina Posyandu Kecamatan Kedungadem, kader Posyandu, sekretaris desa, serta tokoh masyarakat. (prokopim)