BOJONEGORO – Stunting merupakan masalah serius yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.
Di Kabupaten Bojonegoro, Pemkab telah menyiapkan langkah strategis untuk mengatasi isu ini, dengan penekanan pada sinkronisasi program lintas sektoral. Hal ini berkaitan erat dengan kesehatan, pendidikan, serta kesejahteraan sosial.
Pada Selasa, (29/04/2025). Tim percepatan penurunan stunting menggelar rapat koordinasi di gedung Pemkab Bojonegoro. Dalam rapat tersebut, Sekretaris Daerah Djoko Lukito menegaskan bahwa semua upaya penanganan stunting harus dilakukan secara terpadu. “Stunting bukan sekedar masalah gizi, tetapi juga pola asuh yang kurang baik,” tegasnya.
Pemkab Bojonegoro, melalui Bappeda, terus mengembangkan intervensi spesifik dan sensitif untuk menurunkan angka stunting. Berdasarkan data, prevalensi stunting di Bojonegoro telah menunjukkan penurunan signifikan.
Dari 8,76% pada tahun 2018, angka ini turun menjadi 2,00% sampai dengan Desember 2024. Ini merupakan bukti nyata komitmen Pemkab dalam mendukung target nasional untuk menurunkan prevalensi stunting.