BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terus mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan produksi pertanian di daerah Bojonegoro.
Hal ini mencakup semua tahap, mulai dari masa tanam hingga masa panen. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas, stabilitas harga, serta ketersediaan air dan pupuk bagi para petani Sabtu, (8/03/2025).
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Imam Nur Hamid, menjelaskan bahwa pemerintah telah menjalin kerja sama dengan Bulog untuk menyerap gabah petani. Selain itu, mereka juga telah menandatangani MoU dengan PT. Wilmar untuk kemitraan dengan petani, yang mencakup pendampingan dalam budidaya hingga pembelian hasil panen. Kemitraan ini sangat penting untuk menjaga stabilitas harga di pasar.
Dari data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, petani Bojonegoro pada tahun 2024 mampu menghasilkan 883.114 ton gabah kering giling (gkg). Target produksi untuk tahun 2025 ditetapkan sebesar 884.628 ton gkg. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai strategi telah diterapkan, termasuk demplot varietas unggul baru, sekolah lapang bagi petani, penyediaan pupuk subsidi, dan bantuan benih berlabel.
Selain itu, turut dilakukan gerakan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Upaya untuk ketersediaan air juga dilakukan melalui pompanisasi dan irigasi.
Pemerintah juga memiliki program asuransi untuk petani sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan gagal panen akibat bencana alam atau serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan produksi dan kualitas pertanian di Bojonegoro dapat terus meningkat.