BudayaPemerintahanPeristiwa

Upaya Pemkab Bojonegoro dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Melalui Buis Beton Lele

liputanbojonegoro637
×

Upaya Pemkab Bojonegoro dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Melalui Buis Beton Lele

Sebarkan artikel ini
11ff6483 B560 4e6b 9144 Aa5eced6ab2d

BOJONEGORO – Kemiskinan dan kurangnya akses terhadap sumber pangan bergizi masih menjadi tantangan serius bagi banyak keluarga di Kabupaten Bojonegoro.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Kesehatan Bojonegoro, pada tahun 2024, sekitar 11,69% warga dikategorikan sebagai masyarakat prasejahtera. Kondisi ini mengakibatkan 1.358 balita mengalami stunting per Desember 2024.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro meluncurkan program inovatif yang mengintegrasikan buis penampung air hujan untuk budidaya ikan lele.

Melalui program ini, masyarakat diajak untuk memanfaatkan buis beton dan air hujan sebagai media pemeliharaan ikan lele. Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyatakan bahwa kualitas pangan yang baik adalah kunci untuk mencegah stunting dan memenuhi kebutuhan gizi warga.

Program ini akan dibangun secara bertahap di titik-titik percontohan bagi keluarga prasejahtera. Pemkab Bojonegoro juga bekerja sama dengan akademisi dan pelaku usaha untuk memastikan keberlanjutan program budidaya lele.

Melalui kemitraan dengan Banyumanik Research Center (BRC), studi mengenai instalasi dan pengelolaan jangka panjang sudah mulai dilakukan. Selain itu, upaya untuk mendukung kemandirian masyarakat dalam memproduksi pakan juga digalakkan dengan budidaya maggot sebagai alternatif pakan lele.

Dalam tiga bulan pertama, masyarakat akan menerima pelatihan yang mendukung mereka untuk memproduksi pakan sendiri.

Dengan ketersediaan sumber protein di lingkungan rumah tangga, diharapkan kualitas gizi anak-anak dapat terjaga. Selain manfaat gizi, budidaya ikan lele ini juga berpotensi meningkatkan ekonomi keluarga melalui hasil panen yang dapat dikonsumsi atau dijual.

Pemkab Bojonegoro optimis bahwa kolaborasi semua pihak akan mendekatkan mereka menuju kesejahteraan masyarakat. Program ini akan dimulai dalam 100 hari pertama masa pemerintahan dan akan dievaluasi efektivitasnya dalam mendukung pengentasan kemiskinan.