Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berkomitmen untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat desa sekaligus menurunkan angka stunting melalui program inovatif yang dikenal sebagai Gayatri (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri).
Program ini merupakan upaya untuk memperkuat ekonomi pertanian lokal dan mendukung ketahanan pangan.
Dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk tahun 2025, program Gayatri diharapkan menjangkau 400 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di 10 desa dan 4 kecamatan.
Dalam perubahan anggaran, direncanakan akan ada tambahan 5.000 KPM, serta dukungan dari dana corporate social responsibility (CSR) yang ditujukan untuk 544 KPM. Dengan pendanaan ini, progam Gayatri ditargetkan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
Untuk memperluas cakupan program Gayatri, pemerintah desa telah mengalokasikan 10% dari anggaran dana desa (ADD) untuk kegiatan ini, terutama bagi warga miskin.
Hingga saat ini, 418 desa telah menganggarkan program ini, dan 398 desa sudah merealisasikannya. Total anggaran yang terserap mencapai Rp 35,67 miliar, yang mampu mendukung 2.636 KPM dengan total 14.209 ekor ayam.
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengatasi permasalahan stunting di daerah tersebut.






