Politik

Strategi Ketahanan Pangan di Jawa Timur: Menjaga Ketersediaan dan Aksesibilitas

liputanbojonegoro637
×

Strategi Ketahanan Pangan di Jawa Timur: Menjaga Ketersediaan dan Aksesibilitas

Sebarkan artikel ini
5af8e297 54f0 489a a9b7 93998a41554b

SURABAYA – Ketahanan pangan merupakan kondisi yang memenuhi ketersediaan, stabilitas, dan aksesibilitas terhadap bahan pangan. Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan program swasembada pangan, yang mencakup pangan bergizi, biofuel, dan hilirisasi.

Jawa Timur sebagai provinsi lumbung pangan nasional terus berupaya untuk menjaga ketahanan pangan, mengingat produksi padi di wilayah ini mencapai 9,2 juta ton pada tahun 2024 menurut data BPS.

Pada Jumat, (14/03/2025). Di Gedung Negara Grahadi, diadakan rapat koordinasi ketahanan pangan yang dihadiri oleh kepala daerah se-Jawa Timur. Dalam acara ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan target untuk menambah produksi beras sebesar 2,2 juta ton tahun ini.

Tantangan ini dihadapi mengingat banyaknya sawah non irigasi yang memerlukan irigasi tambahan agar dapat meningkatkan hasil panen.

 

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono, menekankan pentingnya penguatan infrastruktur seperti pompanisasi untuk mendukung sawah non irigasi. Strategi lainnya adalah optimalisasi lahan yang sudah ada, memastikan bahwa lahan yang tersedia dikelola dengan baik agar dapat mendukung peningkatan produksi pangan.

Selain itu, koordinasi antar lembaga yang baik akan memastikan bahwa kebijakan efektif dan tidak tumpang tindih dalam mendukung ketahanan pangan nasional.