PendidikanPeristiwa

Wajah Baru Geopark Negeri Atas Angin: Kolaborasi KKN-TK 20 Universitas Bojonegoro Bangkitkan Destinasi Wisata yang Lama Tertidur

liputanbojonegoro637
×

Wajah Baru Geopark Negeri Atas Angin: Kolaborasi KKN-TK 20 Universitas Bojonegoro Bangkitkan Destinasi Wisata yang Lama Tertidur

Sebarkan artikel ini
Bbd9dc95 cbb2 4f83 b178 2bc8be544f54

Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro, 04 Agustus 2025 — Setelah sempat mengalami masa “mati suri” sejak 2017, Geopark Negeri Atas Angin yang berada di Desa Deling, Kecamatan Sekar, kini bangkit kembali dengan wajah baru yang lebih tertata, bersih, dan menarik untuk dikunjungi. Kebangkitan ini tidak terlepas dari kolaborasi luar biasa antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-TK) 20 Universitas Bojonegoro dengan pengelola wisata, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), serta masyarakat setempat.

Dahulu, kawasan wisata yang terkenal dengan panorama perbukitan dan lautan awannya ini sempat kehilangan pesonanya. Fasilitas terbengkalai, area wisata tampak kusam, dan pengunjung pun semakin jarang berdatangan. Namun, pertengahan tahun 2025 menjadi titik balik. Mahasiswa KKN-TK 20 hadir dengan semangat baru untuk menjadikan Geopark Negeri Atas Angin sebagai kawasan wisata edukatif, bersih, dan ramah pengunjung.

Kini, wajah Geopark Negeri Atas Angin benar-benar berubah. Playground atau wahana permainan anak-anak yang dulunya terlihat kusam dan tak terawat, kini telah dicat ulang dengan warna-warna cerah yang menarik perhatian. Anak-anak yang datang bersama keluarga pun kini memiliki tempat bermain yang aman dan menyenangkan, ditambah kursi taman dibeberapa titik sebagai tempat nyaman untuk sekedar beristirahat ataupun bersantai sambil menikmati udara sejuk khas perbukitan.

Tak hanya itu, fasilitas pendukung wisata juga turut diperbaiki. Toilet umum telah direnovasi agar lebih bersih dan layak digunakan, serta dilengkapi dengan sistem air yang lancar. Pengunjung pun tak lagi kebingungan mencari arah, sebab kini telah tersedia plang navigasi yang memandu ke berbagai titik wisata. Tempat sampah juga disebar di titik-titik strategis untuk mendukung kebersihan lingkungan. Semua sampah dari tempat-tempat tersebut akan ditampung sementara di satu tempat penampungan utama yang berada di bawah lokasi wisata sebelum diangkut oleh petugas kebersihan.

Hal yang paling menarik dari wajah baru Geopark Negeri Atas Angin adalah hadirnya wahana panahan. Wahana ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa. Tidak hanya menambah keseruan saat berwisata, wahana ini juga memberi pengalaman baru yang edukatif, terutama dalam melatih konsentrasi dan ketangkasan.

Kehadiran mahasiswa KKN-TK 20 Universitas Bojonegoro juga membawa pendekatan baru dalam pengelolaan wisata, yaitu dengan mengedepankan aspek pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Bersama dengan warga dan pengelola, mereka menjalankan berbagai program penyadaran untuk menumbuhkan rasa peduli akan potensi kawasan wisata. Kini, Geopark Negeri Atas Angin benar-benar bersih dari sampah, menjadikan kunjungan ke tempat ini semakin nyaman.

“Dulu saya kurang tertarik ke sini karena katanya fasilitas yang tidak terurus, tapi sekarang sudah bersih, dan lumayan enak buat piknik dengan teman, terlebih sekarang ada campground nya juga,” ujar Yahyu salah satu pengunjung yang datang dari Soko Tuban.

Kebangkitan Geopark Negeri Atas Angin ini membawa harapan baru bagi roda perekonomian warga. Masyarakat Desa Deling kini diharapkan mampu merasakan peningkatan pendapatan dari sektor UMKM, warung makan, hingga parkir kendaraan. Anak-anak muda desa pun dihimbau aktif dan terlibat sebagai pemandu wisata dan pelaku ekowisata lokal.

Kepala Desa Deling, dalam sambutannya saat kegiatan KKN-TK, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada mahasiswa dan semua pihak yang telah terlibat dalam transformasi ini. “Ini bukan sekadar mempercantik tempat wisata, tetapi juga membangkitkan semangat masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan potensi yang kita miliki,” ujarnya.

Geopark Negeri Atas Angin kini bukan hanya tentang keindahan alam semata, tetapi juga menjadi simbol dari semangat gotong royong, kolaborasi lintas generasi, dan bukti bahwa dengan niat baik dan kerja sama, tempat yang pernah sunyi pun bisa kembali bersinar. Harapannya, wajah baru ini akan terus dijaga, dikembangkan, dan menjadi kebanggaan Bojonegoro dalam kancah pariwisata berkelanjutan.