Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro – Suasana yang Sejuk dan indah di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, pada Minggu, (03/08/2025), menjadi saksi atas semangat warga dalam melestarikan alam.
Kegiat ini di adakankan tepat di bantaran Sungai Bengawan Solo, digelar aksi penanaman tanaman waru sebagai bentuk strategi konservasi lingkungan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Kegiatan ini diprakarsai oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNTK) 08 Universitas Bojonegoro sebagai bagian dari program kerja mereka di bidang pelestarian lingkungan dan penguatan kawasan rawan erosi.
Tanaman waru dipilih karena memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menahan tanah dan mencegah longsor, serta berfungsi sebagai pelindung alami bagi ekosistem sungai.
Yang membuat kegiatan ini semakin istimewa adalah keterlibatan berbagai lapisan masyarakat yang turun langsung menanam dan merawat. Pemuda Karang Taruna, perangkat desa, BUMDes, hingga para anggota organisasi pencak silat bersatu dalam barisan yang sama, memegang cangkul dan bibit dengan semangat kebersamaan.
Tak hanya menjadi kegiatan fisik semata, aksi ini juga menjadi simbol kuat tentang bagaimana kolaborasi masyarakat bisa menjadi kunci perubahan nyata.
Sebelum penanaman dilakukan, para peserta mendapatkan arahan singkat mengenai manfaat ekologis waru dan pentingnya menjaga vegetasi di sepanjang aliran sungai.
Mahasiswa KKNTK 08 membagikan wawasan sekaligus membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kelestarian Sungai Bengawan Solo, yang selama ini menjadi nadi kehidupan warga.
Dengan latar hijau pepohonan dan aliran sungai yang tenang, kegiatan ini bukan sekadar penanaman biasa. Ia menjadi penanda lahirnya komitmen baru: bahwa desa, alam, dan generasi muda bisa berjalan bersama menjaga bumi, dimulai dari tepian Bengawan Solo.
