Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro – Di tengah anggapan bahwa sektor pertanian kurang menarik bagi generasi muda, seorang pemuda bernama Fatkhul Ilma (28), dari Desa Bendo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, tampil sebagai motor penggerak perubahan. Melalui Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Djoyo Tani yang ia dirikan, Ilma membuktikan bahwa pertanian bisa menjadi profesi yang menjanjikan, modern, dan menguntungkan.
Dengan sentuhan teknologi, Ilma memulai perjalanan inovasinya pada usia 23 tahun dari sebuah greenhouse sederhana berukuran 4×6 meter. Di sinilah ia bereksperimen untuk mencari komoditas yang paling prospektif. Pilihannya jatuh pada cabai dan melon, yang terbukti memberikan hasil panen memuaskan.
Penerapan sistem pertanian modern yang diusungnya memungkinkan Ilma memanen melon hingga 5-6 kali dalam setahun, sebuah capaian yang jauh melampaui metode konvensional. Tak hanya itu, penggunaan teknologi juga berhasil menekan serangan hama, sehingga hasil panen menjadi lebih optimal. Untuk urusan pemasaran, Ilma tidak lagi kesulitan karena pasarnya sudah terjamin oleh para tengkulak yang rutin membeli hasil panennya.
Ilma juga menerapkan konsep hilirisasi dengan merancang strategi komoditas berdasarkan kebutuhan pasar. “Kami fokus pada tanaman konsumtif dan memiliki peluang diterima pasar, seperti cabai dan melon,” jelasnya.
Kini, P4S Djoyo Tani telah memiliki delapan greenhouse: empat untuk produksi skala industri dan empat lainnya untuk riset. Dari satu greenhouse saja, ia mampu meraup omzet hingga Rp30 juta per panen, dengan keuntungan bersih sekitar Rp10-15 juta.
Dedikasi Ilma terhadap pertanian modern tidak perlu diragukan. Ia pernah mengikuti program smart farming di Korea Selatan dan pada tahun 2022, meraih Juara 2 Pemuda Pelopor Nasional.
Melalui P4S Djoyo Tani, Ilma membuka kesempatan bagi mahasiswa, pengusaha, dan masyarakat umum untuk belajar langsung tentang pertanian modern. Ia berharap bisa menginspirasi lebih banyak anak muda untuk terlibat dalam sektor pertanian, yang menurutnya adalah sektor penting dan strategis untuk kemajuan bangsa.
Semua jerih payahnya membuahkan hasil. Pada Agustus 2025, P4S Djoyo Tani menerima penghargaan sebagai P4S Teladan dari Kementerian Pertanian. Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan komitmen Ilma tidak hanya menginspirasi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup petani di Bojonegoro.
“Jika kita ingin maju, kita harus mulai sekarang dengan cara yang tepat,” pungkasnya. Kisah Fatkhul Ilma membuktikan bahwa pertanian bukan sekadar tradisi, melainkan masa depan yang menjanjikan.