BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berkomitmen untuk menangani permasalahan kekeringan yang sering terjadi di sejumlah wilayah setiap tahunnya. Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Pemkab Bojonegoro menggelar sarasehan dan pembekalan calon peserta kegiatan live in yang fokus pada penanganan kekeringan di Kabupaten Gunungkidul.
Sarasehan ini dilaksanakan pada hari Senin, (3/03/2025). Di ruang Agling Dharma, gedung Pemkab Bojonegoro. Dalam kegiatan ini, peserta live in akan mempelajari pengelolaan sumber daya air berbasis teknologi, infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat. Peserta sarasehan terdiri dari 25 camat dan 108 kepala desa dari wilayah yang terdampak kekeringan di tahun sebelumnya.
Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menegaskan bahwa program belajar ke Gunungkidul merupakan langkah nyata dalam implementasi rencana jangka panjang Pemerintah Kabupaten. Selama beberapa tahun terakhir, jumlah desa yang mengalami kekeringan terus meningkat, dan dengan belajar dari pengalaman Gunungkidul, diharapkan Pemkab Bojonegoro dapat mengembangkan solusi yang efektif.
Dalam pembekalan ini, rencananya akan ada berbagai dukungan bagi masyarakat, seperti pemberian kolam ikan dan bibit tanaman. Program-program ini diharapkan dapat membantu masyarakat miskin untuk lebih berdaya dan berharmoni dengan lingkungan, sambil mengatasi masalah pasokan air yang sering dihadapi.