PemerintahanPertanian

Wabup Bojonegoro Dorong HKTI Berinovasi untuk Ketahanan Pangan

liputanbojonegoro637
×

Wabup Bojonegoro Dorong HKTI Berinovasi untuk Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini
33196948 bcc4 426c b7f1 17ad7d4e0259

Liputanbojonegoro.com, Bojonegoro, – Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, mendorong Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk berinovasi dalam mengolah hasil pertanian. Dorongan ini disampaikan pada hari Sabtu, (09/08/2025), saat menghadiri acara Jagong Gayeng Pertanian, Kreativitas, dan Ketahanan Pangan yang diselenggarakan oleh HKTI Bojonegoro di Wisata Petik Melon Premium, Sukorejo, Malo.

Acara ini dihadiri oleh pengurus HKTI dan para pegiat tani setempat. Dalam dialog yang berlangsung aktif, Wakil Bupati Nurul Azizah yang juga menjabat sebagai Ketua HKTI Bojonegoro, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan produksi pertanian di wilayahnya.

Ia berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi wadah untuk melahirkan ide-ide kreatif yang bisa dikembangkan hingga ke tingkat kecamatan.

“Kami berharap gagasan yang muncul dari acara ini dapat menjadi embrio yang menginspirasi, sehingga tahun depan, kegiatan serupa bisa berjalan di 28 kecamatan yang ada,” ujar Nurul Azizah. Ia mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama memberikan kontribusi terbaik, khususnya dalam sektor produk pertanian untuk kemajuan Bojonegoro.

Lebih lanjut, Nurul Azizah menyoroti data hasil pemeriksaan kesehatan gratis yang menunjukkan tingginya kasus penyakit mata dan pre-diabetes pada siswa SD dan SMP. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan bagi HKTI untuk berinovasi dalam memproduksi makanan sehat, khususnya camilan (snack) bagi anak-anak.

“Data ini mendorong kita untuk menyiapkan makanan sehat dari hasil pertanian yang berkualitas. Saya berharap HKTI bisa berinovasi menciptakan camilan sehat untuk anak-anak, sehingga kehadiran kita di masyarakat bisa memberikan solusi, seperti mengatasi pre-diabetes,” tambahnya.

Setelah acara Jagong Gayeng, Wakil Bupati Nurul Azizah turut meninjau dan memanen melon di lokasi wisata yang merupakan hasil pengembangan bersama dengan HKTI. Hal ini menunjukkan dukungan nyata pemerintah daerah terhadap inovasi dan produk pertanian lokal. (Prokopim)